Senin, 19 April 2010

Manfaat Madu untuk Kesehtan


Allah Ta’ala telah memudahkan manusia dengan menjadikan madu sebagai obat yang mujarab, dan sebenarnya jika madu tidak/belum dapat menyembuhkan penyakit yang diderita tidak lain hal tersebut hanya kebodohan manusia dalam hal cara konsumsi dan cara pakai terhadap madu. Allah Ta’ala juga telah memudahkan menjadikan madu ada hampir di setiap wilayah di permukaan bumi ini. Madu begitu bermanfaat bagi kesehatan manusia dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Berikut ini sebagian manfaat madu bagi kesehatan manusia.

1. Madu sebagai pemanis. Gula dapat digantikan dengan madu di berbagai makanan dan minuman. Madu mempunyai komposisi sekitar 69% glukosa dan fruktosa gula, yang memungkinkan digunakan sebagai pemanis pengganti gula.
2. Madu sebagai sumber energi. Madu juga banyak digunakan sebagai sumber energi yang menyediakan sekitar 64 kalori per sendok makan.
3. Madu dapat mengurangi berat badan. Walaupun madu memiliki lebih banyak kalori dari gula, madu jika dikonsumsi dengan air hangat membantu dalam menyerap lemak yang disimpan dalam tubuh Anda. Similarly honey and lemon juice and honey and cinnamon help in reducing weight. Demikian juga madu dicampur dengan air jeruk dan madu dengan kayu manis membantu mengurangi berat bedan.
4. Peningkatan kinerja Atlet. Penelitian terakhir menunjukkan bahwa madu dapat meningkatkan performa (ergogenic) bantuan yang sangat baik dan membantu dalam mendorong performa atlet. Madu memudahkan dalam menjaga gula darah penyembuhan otot dan pemulihan setelah latihan.
5. Madu sebagai sumber vitamin dan mineral. Madu mengandung berbagai vitamin dan mineral. Kandungan gizi vitamin dan mineral yang terdapat pada madu tergantung pada nektar apa yang dihisap oleh lebah madu.
6. Madu mempunyai sifat anti-bakteri dan anti-jamur, karenanya madu dapat digunakan sebagai antiseptik alami.
7. Antioksidan. Madu mempunyai kandungan nutraceuticals, yang efektif dalam mengeluarkan radikal bebas dari tubuh kita. Hasilnya, kekebalan tubuh akan meningkat.
8. Perawatan kulit dengan susu dan madu. Susu dan madu sering disebut bersama-sama sebagai bahan utama yang menjadikan kulit lebih halus dan lembut. Olehk karenanya di banyak negara susu dan madu banyak dikonsumsi.

Beberapa Tanaman Obat

Pada masa awal, pengobatan di rumah dengan tanaman obat ditemukan dengan mencoba dan belajar dari kesalahan (trial and error). Saat ini, ekstrak dari beberapa tanaman obat telah digunakan untuk pengobatan jaman modern dan bermanfaat untuk menyembuhkan berbagai penyakit serius.

Anda juga dapat memperoleh manfaat langsung dari tanaman obat yang ditanam di kebun atau taman dalam rumah Anda. Berikut tanaman-tanaman obat yang dapat mengisi apotek hidup Anda:

*
Lidah Buaya
Lidah buaya atau aloe vera sudah lama dikenal sebagai tanaman penyubur rambut. Manfaat lainnya adalah dapat meredakan batuk.
*
Sirih
Dikenal karena memiliki kandungan antiseptik yang baik. Anda juga dapat menggunakannya untuk meredakan batuk.
*
Lengkuas
Selain sebagai bumbu dapur, lengkuas dapat menyembuhkan panu pada kulit.
*
Temulawak
Bermanfaat mengatasi penyakit kuning.
*
Jinten
Bila ada anggota keluarga yang panas, gunakan daun jinten untuk menurunkan panas. Bermanfaat juga untuk melancarkan ASI bagi ibu yang sedang menyusui.
*
Jahe
Dapat digunakan untuk menyembuhkan batuk dan rematik karena menghasilkan rasa hangat.
*
Bawang Merah
Bumbu dapur yang terkenal ini juga bermanfaat untuk mengobati masuk angin.
*
Mahkota dewa
Tanaman yang telah terkenal sebagai tanaman obat. Dapat menyembuhkan penyakit darah tinggi.
*
Kumis kucing
Dapat digunakan untuk meredakan sakit pinggang.
*
Sambiloto
Rasanya yang pahit dipercaya dapat mengobati berbagai penyakit. Anda dapat menggunakan daunnya untuk menyembuhkan penyakit tifus dan penurun panas.
*
Mengkudu (pace)
Buah yang bermanfaat banyak untuk tubuh. Dengan mengkonsumsi buahnya dapat meredakan osteoporosis.
*
Jeruk nipis
Buah yang asam dapat dimanfaatkan untuk meredakan batuk.
*
Begonia
Merupakan tanaman hias, tetapi juga memiliki manfaat untuk mengatasi nyeri haid.
*
Puring
Juga merupakan tanaman hias yang umum ditanam di taman karena daunnya yang berwarna-warni. Dapat dimanfaatkan daunnya yang berwarna kuning hijau untuk menghangatkan perut.
*
Melati
Bunga indah yang keharumannya sering dimanfaatkan sebagai bahan baku parfum, ternyata termasuk tanaman obat. Khasiat daunnya dapat menyembuhkan sesak nafas dan sakit kepala. Bunganya dapat digunakan untuk mengatasi radang mata.
*
Daun Salam
Air rebusan daun salam mampu mengatasi penyakit maag dan juga mampu menurunkan kadar gula dalam darah dengan cepat sehingga bagus untuk penderita diabetes.
*
Jambu Biji
Jambu biji juga memiliki khasiat. Daunnya dapat digunakan untuk mengatasi penyakit buang air atau diare. Fungsi daunnya mampu membuat keras feses sehingga mengurangi buang air besar. Jus buahnya juga baik untuk kesehatan karena mengandung banyak vitamin C serta baik untuk penderita demam seperti DBD.

Kamis, 15 April 2010

Benarkah Harimau Jawa Masih Ada???


Apakah periode defekasi harimau jawa selama tujuh tahun? Tentu tidak. Defekasi harimau di habitat insitunya dapat terjadi 4 kali dalam satu minggu, bergantung pada pemangsaan dan besarnya mangsa. Tetapi mengapa setelah tujuh tahun baru ditemukan kembali feses harimau jawa? Tentu karena tidak ada periset yang memantau keberadaan harimau jawa di TNMB secara kontinyu, walau Jagawana sekalipun.

Sepertinya ada siklus tujuh tahunan tentang kehebohan harimau jawa di TNMB. Tahun 1990 Pusat Informasi Pecinta Alam (PIPA) Besuki menyatakan menemukan jejak kaki harimau jawa. Tahun 1997 tim ekspedisi PL-Kapai ’97 mengklaim menemukan bekas aktivitas harimau jawa meliputi feses, cakaran di pohon, jejak tapak kaki dan rambut (seperti yang terpajang di web ini). Walaupun sampel temuan rambut baru teridentifikasi sebagai milik harimau jawa setelah dianalisis pada tahun 2001 (Kompas, 29/09/2003). Agustus 2004 penduduk tepi kawasan TNMB menemukan feses harimau jawa.

Sebenarnya pada tahun 1993 seorang jagawana TNMB pernah melihat langsung harimau loreng melintas di depan mobil yang ditumpanginya bersama turis asing sewaktu menuju pantai Sukamade (pengakuan langsung kepada penulis tahun 2002). Selain itu pasca ekspedisi PL-Kapai ‘97 pernah ditemukan feses harimau jawa oleh jagawana TNMB di Sukamade pada bulan Mei 1998. Feses tersebut berdiameter 7 cm, dengan pajang 25 cm, terdiri dari dua bolus, mengandung rambut kijang dan babi hutan. Berdasarkan ukuran feses diperkirakan tubuh harimau jawa pelaku defekasi memiliki panjang tubuh sekitar 300 cm dengan berat badan berkisar 200 kg.

Berbagai temuan hasil ekspedisi PL-Kapai ‘97 diyakini milik harimau jawa setelah dilakukan penyaringan data secara ketat. Acuan pembanding bekas aktivitas berasal dari macan tutul dan harimau sumatera koleksi Kebun Binatang Surabaya (exsitu) serta dari TN Way Kambas Lampung (insitu). Setelah tahap penyaringan data dilalui justru diperoleh pengetahuan tentang kriteria ukuran baku bekas aktivitas harimau jawa –tertuang dalam buku Berkawan Harimau Bersama Alam (terbit 2001).

Pembuktian keberadaan harimau jawa tidak hanya sebatas opini, sebab Desember 1998 diprakarsai Mitra Meru Betiri (MMB) cabang Jogjakarta –Matalabiogama Fakultas Biologi UGM menyelenggarakan Seminar Nasional Harimau Jawa di UC UGM yang dihadiri oleh 150 akademisi dan praktisi hidupan liar. Seminar nasional itu terselenggara berkat dukungan Indonesian Wildlife Fund dan Sumatran Tiger Project –(sekarang Sumatran Tiger Consevation Programe?). Pada seminar nasional tersebut dihasilkan 11 poin rekomendasi dan pengakuan eksistensi harimau jawa diberbagai hutan tersisa di Jawa, sehingga perlu dilakukan ekspedisi-ekspedisi susulan dengan melibatkan masyarakat.

Jika di Jogjakarta tahun 1998 dilakukan seminar nasional harimau jawa, pada tahun yang sama di Gunung Betiri seorang pemanen buah kemiri mengaku mengikuti harimau loreng betina dengan seekor anaknya selama tiga jam. Bahkan bulan September 2004 yang lalu, pemanen madu sempat menjumpai jejak macan selebar piring makan. Perjumpaan dengan harimau jawa juga terinformasikan oleh penduduk sekitar hutan lindung di Jawa Tengah.

Keyakinan bahwa eksistensi harimau jawa tidak hanya di ‘habitat terakhirnya’ TN. Meru Betiri digaungkan oleh Tim Pembela dan Pencari Fakta Harimau Jawa (TPPFHJ) Kappala Indonesia ke seluruh Jawa. Sehingga bersama BKSDA Jatim II tahun 1999 dilakukan ekspedisi harimau jawa di luar kawasan Meru Betiri meliputi Gunung Ijen sampai Gunung Raung. Usaha pengumpulan data bekas aktivitas harimau jawa juga merambah kawasan Gunung Slamet Jawa Tengah tahun 1999 dan 2000. Hasilnya diketahui bahwa di Gunung Raung maupun di Gunung Slamet berlandaskan temuan rambut yang dianalisis menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM) masih ada harimau jawa.

Untuk pemfokusan kajian terhadap karnivor jawa, maka sejak 2002 TPPFHJ menyapihkan diri dari Kappala Indonesia menjadi PKJ. Gerakan penyelamatan harimau jawa kemudian dikembangkan ke dunia maya dengan alamat portal: www.javantiger.or.id. Sehingga dunia dapat mendengar bahwa harimau jawa di Pulau Jawa masih eksis dan masih menjadi bahan kajian serius. Terbukti dengan hasil skripsi 4 orang mahasiswa yang berhasil mencapai derajat sarjana {1 dari F.Biologi UGM mengangkat tema rambut; 2 dari Jurusan Biologi F.MIPA Unpad mengangkat tema rambut; dan 1 dari F.Geografi UGM mengangkat tema kelayakan TNMB sebagai habitat harimau jawa}.

Perjuangan pembuktian keberadaan harimau jawa yang dilakukan oleh generasi muda Indonesia secara sungguh-sungguh selama bertahun-tahun sampai menguras kocek pribadi, tidak pernah mendapat respon positif dari bangsa ini. Bahkan banyak perilaku yang cenderung menisbikan usaha-usaha tersebut, salah satu contoh tercermin di harian Kompas (29/11/2004) yang mengusung berita tentang punahnya harimau jawa. Termuat di halaman 10 bertajuk: Populasi Harimau Terancam, pada alenia ketiga dituliskan: “Kini tiga dari delapan sub-spesies harimau sudah punah, yaitu harimau bali (1940-an), harimau kaspia (1970-an), dan harimau jawa (1980-an)”. Apakah sumber pengetahuan tentang keberadaan harimau jawa yang dihasilkan oleh anaknegri ini tidak bernilai ilmiah. Ataukah harus ‘bule’ dulu baru bisa diakui ke-ilmuannya oleh bangsa ini? Apakah feses temuan penduduk tepi hutan TNMB yang tersusun dari rambut babi hutan berdiameter 5 cm, panjang 22 cm, mengandung kuku kaki babi hutan pada pertengahan Agustus 2004 bukan milik harimau jawa? Padahal kandungan kuku kaki prey pada feses jelas menunjukkan bekas aktivitas macan loreng, karena macan tutul tidak berperilaku seperti itu.
Menindak lanjuti terhadap temuan feses tersebut Kappala Jember, Balai TNMB, STCP dan PKJ serta PPS Jogja pada akhir Oktober 2004 yang baru lalu bergabung melakukan survey manual selama tujuh hari. Data terbaru yang ditemukan berupa cakaran harimau jawa dengan luka goresan tertinggi 226 cm dari permukaan tanah dan jarak antar goresan kuku 4 cm (dapat disaksikan pada video flip di web ini). Temuan itu penulis simpulkan sebagai bekas aktivitas harimau jawa.

Semoga kasus publikasi temuan Homo floresiensis alias manusia kerdil dari Liang Bua tidak akan pernah menimpa Panthera tigris sondaica yang endemik jawa. Dimana usaha pembuktian keberadaan ‘satwa punah’ yang telah dirintis anaknegri selama bertahun-tahun terhapus begitu saja oleh sebuah foto harimau jawa terbaru hasil jepretan peneliti dari ‘luar negeri’ yang selalu didukung dana dan peralatan canggih. Harapan itu akan terwujud jika pers turut peduli terhadap publikasi ilmiah temuan terbaru anaknegri Indonesia sendiri.

Satwa Langka Indonesia



Orang Utan, salah satu satwa liar yang memilki tingkat intelegensi tinggi ini, kini di ambang kepunahan, seperti halnya Elang Jawa. Primata yang hidup di hutan-hutan kalimantan dan sumatra ini, menurut perkiraan beberapa ahli, orang utan akan punah dalam jangka sepuluh tahun lagi jika tidak ada tindakan untuk mencegahnya. Dari hari ke hari jumlahnya terus berkurang akibat ulah manusia ( baca Penyebab Kepunahan Satwa Liar / Satwa Langka ).

Menurut Departemen Kehutanan, pusat penyelamatan satwa, dan program rehabilitasi satwa, dilaporkan ada sekitar 200 sampai 500 Orangutan asal Kalimantan yang diperdagangkan setiap tahunnya. Saat ini total jumlahnya hanya sekitar 55.000 ekor. Sementara itu, orangutan Sumatera yang dulunya tersebar di berbagai tempat di Sumatera kini jumlahnya hanya sekitar 7.500 ekor saja (Sinar Harapan,07/09/06). Hasil survei tahun 2004 menyebutkan, jumlah populasi orang utan liar di Kalimantan sebanyak 57.000 ekor (Kompas,10/10/2006), bagaimana sekarang? tentu jumlahnya akan semakin kecil.

Sekarang yang dibutuhkan adalah kekompakan, ketegasan dan keberanian berbagai pihak khususnya pemerintah untuk secara berkelanjutan menindak, memantau dan mengkampanyekan kesadaran semua pihak untuk memperhatikan kelangsungan primata endemik Kalimantan dan Sumatra ini. Akankan mereka menyusul Harimau Bali yang sudah punah sejak puluhan tahun silam?.

Paru-Paru Dunia Yang Semakin Gundul


Hutan Amazon mengalami banyak sekali penggundulan akibat deforestasi. Dalam jangka waktu 5 bulan terakhir, hutan amazon mengalami penyusutan wilayah seluas 3225 km persegi. Itu merupakan penyusutan terbesar yang pernah terjadi. Meningkatnya harga internasional komoditas hutan disinyalir memicu meningkatnya penggundulan hutan di hutan Amazon.

Jika tidak diatasi, maka dampak pemanasan global semakin tidak bisa diatasi. Seperti yang telah dibahas pada konferensi PBB tentang perubahan iklim di Bali tanggal 6 Desember lalu bahwa hutan Amazon merupakan paru-paru dunia. Deforestasi yang terus menerus akan menyebabkan 55,5 – 96,9 trilyun ton emisi CO2 terlepaskan pada tahun 2030, itu setara dengan total emisi gas rumah kaca global selama 2 tahun.

“Pentingnya hutan Amazon pada iklim global tidak bisa diremehkan,” ujar Dan Nepstad, peneliti senior Woods Hole Research Center di Massachusetts. “Tidak hanya untuk mendinginkan suhu rata-rata bumi, tapi juga menjadi sumber air bersih yang mampu mempengaruhi beberapa arus samudera besar, dan terutama sebagai penyimpan karbon dalam jumlah besar.”

Tren terkini pada ekstensifikasi pertanian dan peternakan, kebakaran, kekeringan, dan penebangan hutan jelas-jelas merusak 55 persen hutan tropis Amazon pada 2030. Jika – seperti yang berusaha diantisipasi para peneliti – curah hujan menurun 10 persen di masa yang akan datang, maka wilayah hutan yang mengalami kerusakan akibat kekeringan bertambah 4 persen.


Pemanasan global mengurangi curah hujan di Amazon lebih dari 20 persen, terutama di bagian selatan Amazon. Dan, suhu lokal akan meningkat lebih dari 2ºC, bahkan mungkin hingga mencapai 8ºC, selama 50 tahun terakhir.

“Perjanjian Kyoto Plus harus memasukan indikator untuk mengurangi emisi dari pembukaan hutan,” ujar Hans Verolme, Direktur WWF untuk Program Perubahan Iklim Global. “Kegagalan melindungi hutan Amazon akan menjadi bencana bagi jutaan orang yang tinggal di kawasan Amazon, dan juga stabilitas iklim global.”

“Kesuksesan dalam pengurangan emisi dari deforestasi di Brazil nantinya dapat dijadikan pembelajaran yang berharga di negara hutan tropis lainnya seperti Indonesia. Selain itu, dimungkinkan terbukanya kerjasama Selatan-Selatan antara Brazil dan Indonesia dalam upaya pengurangan emisi dari deforestasi.

Mengenal dan Memanfaatkan Lubang Biopori



Biopori merupakan teknologi yang berguna untuk menampung resapan air tanah, selain itu juga bisa digunakan untuk pembuaSecara alami, biopori adalah lubang-lubang kecil pada tanah yang terbentuk akibat aktivitas organisme dalam tanah seperti cacing atau pergerakan akar-akar dalam tanah. Lubang tersebut akan berisi udara dan menjadi jalur mengalirnya air. Jadi air hujan tidak langsung masuk ke saluran pembuangan air, tetapi meresap ke dalam tanah melalui lubang tersebut.

Tetapi, di daerah perkotaan, keberadaan pepohonan semakin tergusur oleh bangunan-bangunan sehingga lubang biopori menjadi semakin langka. Lagi pula, banyaknya pepohonan tidak selalu mengartikan akan ada banyak air yang terserap, karena permukaan tanah yang tertutup lumut membuat air tidak dapat meresap ke tanah.

Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dibuatlah lubang resapan atau sumur resapan buatan manusia yang sekarang dikenal dengan lubang biopori. Biopori dapat dibuat di halaman depan, halaman belakang atau taman dari rumah. Lubang biopori sendiri umumnya dibuat dengan lebar kira-kira 30 cm, jarak antar lubang sekitar 50 cm-100 cm.

Kita tidak akan sia-sia bila membuat biopori ini. Manfaat yang bisa didapat antara lain :

1.
Mencegah banjir
Banjir sendiri telah menjadi bencana yang merugikan bagi warga Jakarta. Keberadaan lubang biopori dapat menjadi jawaban dari masalah tersebut. Bayangkan bila setiap rumah, kantor atau tiap bangunan di Jakarta memiliki biopori berarti jumlah air yang segera masuk ke tanah tentu banyak pula dan dapat mencegah terjadinya banjir.
2.
Tempat pembuangan sampah organik
Banyaknya sampah yang bertumpuk juga telah menjadi masalah tersendiri di kota Jakarta. Kita dapat pula membantu mengurangi masalah ini dengan memisahkan sampah rumah tangga kita menjadi sampah organik dan non organik. Untuk sampah organik dapat kita buang dlaam lubang biopori yang kita buat.
3.
Menyuburkan tanaman
Sampah organik yang kita buang di lubang biopori merupakan makanan untuk organisme yang ada dalam tanah. Organisme tersebut dapat membuat sampah menjadi kompos yang merupakan pupuk bagi tanaman di sekitarnya.
4.
Meningkatkan kualitas air tanah
Organisme dalam tanah mampu membuat samapah menjadi mineral-mineral yang kemudian dapat larut dalam air. Hasilnya, air tanah menjadi berkualitas karena mengandung mineral.



Banyak manfaat untuk lingkungan kita dengan adanya biopori, maka membuat biopori dapat menjadi salah satu pertimbangan kita agar lingkungan kita menjadi lebih baik.tan pupuk kompos.

Teknologi ini ditemukan oleh Bagian Konsevasi Tanah dan Air (BKTA) Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bentuk dari biopori merupakan sebuah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10 atau 30 cm, kedalamannya sekitar 100 cm. Lubang tersebut kemudian diisi dengan sampah organik untuk mendorong terbentuknya biopori.

Teknologi biopori di Cirebon sendiri masih belum dikenal oleh masyarakat luas, hanya segelintir orang yang mengetahui teknologi tersebut. Salah satu orang yang mengkampanyekan teknilogi tersebut adalah Drajat Suratman, dia adalah seorang pensiunan Petamina bidang ahli kapal.

Drajat mengatakan biopori sangat berguna disaat musim hujan maupun kemarau, karena teknologi ini di musim hujan dapat menyerap air tanah atau dalam kata lain dapat mengatasi banjir. Sedangkan pada musim kemarau, biopori ini dapat mencegah kekeringan karena dapat menyimpan air.

"Biopori ini sangat ramah lingkungan dan bisa mengatasi banjir dan kekeringan, jadi semakin banyak masyarakat menggunakan biopori ini maka semakin banyak masyarakat yang peduli terhadap kelangsungan bumi," katanya.

Cara pembuatannya pun sangat mudah yaitu cukup membuat lubang berbentuk silindris ke dalam tanah kurang lebih 50 hingga 100 cm, agar tanah yang sudah dilubangi tersebut tidak longsor bisa diberi adukan semen di sekeliling mulut lubang, kemudian lubang tersebut diisi dengan sampah organik dengan tujuan selain bisa menyerap air sampah tersebut setelah 3 hingga 6 bulan akan berubah menjadi pupuk tanaman atau biasa orang menyebutnya pupuk kompos.

Pria yang betempat tinggal di kompleks perumahan bima ini berharap teknologi biopori ini bisa dilakukan oleh seluruh masyarakat, karena selain bisa menjaga dari banjir dan kekeringan biopori juga berfungsi sebagai carbon sink yang bisa menyelamatkan bumi dari pemanasan global.

Apa Itu Gas Rumah Kaca




Atmosfer bumi terdiri dari bermacam-macam gas dengan fungsi yang berbeda-beda. Kelompok gas yang menjaga suhu permukaan bumi agar tetap hangat dikenal dengan istilah “gas rumah kaca”. Disebut gas rumah kaca karena sistem kerja gas-gas tersebut di atmosfer bumi mirip dengan cara kerja rumah kaca yang berfungsi menahan panas matahari di dalamnya agar suhu di dalam rumah kaca tetap hangat, dengan begitu tanaman di dalamnya pun akan dapat tumbuh dengan baik karena memiliki panas matahari yang cukup. Planet kita pada dasarnya membutuhkan gas-gas tesebut untuk menjaga kehidupan di dalamnya. Tanpa keberadaan gas rumah kaca, bumi akan menjadi terlalu dingin untuk ditinggali karena tidak adanya lapisan yang mengisolasi panas matahari. Sebagai perbandingan, planet mars yang memiliki lapisan atmosfer tipis dan tidak memiliki efek rumah kaca memiliki temperatur rata-rata -32o Celcius.

Kontributor terbesar pemanasan global saat ini adalah Karbon Dioksida (CO2), metana (CH4) yang dihasilkan agrikultur dan peternakan (terutama dari sistem pencernaan hewan-hewan ternak), Nitrogen Oksida (NO) dari pupuk, dan gas-gas yang digunakan untuk kulkas dan pendingin ruangan (CFC). Rusaknya hutan-hutan yang seharusnya berfungsi sebagai penyimpan CO2 juga makin memperparah keadaan ini karena pohon-pohon yang mati akan melepaskan CO2 yang tersimpan di dalam jaringannya ke atmosfer. Setiap gas rumah kaca memiliki efek pemanasan global yang berbedabeda. Beberapa gas menghasilkan efek pemanasan lebih parah dari CO2. Sebagai contoh sebuah molekul metana menghasilkan efek pemanasan 23 kali dari molekul CO2. Molekul NO bahkan menghasilkan efek pemanasan sampai 300 kali dari molekul CO2. Gas-gas lain seperti chlorofluorocarbons (CFC) ada yang menghasilkan efek pemanasan hingga ribuan kali dari CO2. Tetapi untungnya pemakaian CFC telah dilarang di banyak negara karena CFC telah lama dituding sebagai penyebab rusaknya lapisan ozon.

Rabu, 14 April 2010

MISTERI SEGITIGA BERMUDA


Dalam satu abad terakhir ini diperkirakan sekitar 50 kapal laut dan 20 pesawat terbang menghilang secara misterius di suatu wilayah yang disebut segitiga bermuda. Tidak heran banyak orang menyebut wilayah ini dengan nama segitiga setan. Setelah hampir satu abad berlalu, adakah misteri yang masih tersisa dari segitiga bermuda ?


Segitiga bermuda membentang di lautan Atlantik yang dibatasi oleh garis yang menghubungkan Florida, pulau bermuda dan puerto rico. Luasnya sekitar 1,2 juta km2. Misterinya dimulai ketika banyak kapal laut, perahu dan pesawat terbang menghilang secara misterius di wilayah ini. Menurut para peneliti, di wilayah ini hukum fisika dilanggar habis-habisan.

Bahkan hingga kini, segitiga bermuda masih sering menjadi topik favorit buku-buku novel dan film-film Holywood. Kisahnya tidak pernah habis dibahas di situs-situs paranormal dan misteri, termasuk di blog ini.

Nama segitiga bermuda awalnya datang dari seorang wartawan bernama Vincent Gaddis yang menulis artikel berjudul "The deadly bermuda triangle" yang terbit pada FebruarI 1964 di majalah Argosy. Namun Legenda ini dihidupkan dan dipopulerkan oleh seorang penulis bernama Charles Berlitz yang menulis buku berjudul "The Bermuda Triangle" pada tahun 1974.

Salah satu kisah pertama mengenai misteri ini adalah peristiwa yang terjadi pada tahun 1918. Pada saat itu sebuah kapal bernama USS Cyclops yang memiliki panjang 542 kaki dan membawa batubara untuk angkatan laut Amerika sedang berlayar dari Salvador ke Maryland. Kapal itu tidak pernah sampai ke tujuan. Para pencari hanya menemukan keterangan bahwa kapal itu berlabuh di Barbados pada tanggal 3 dan 4 Maret untuk menambah persediaan. Setelah itu, hilang tanpa jejak.

Kisah lain yang populer adalah misteri hilangnya 5 pesawat militer Amerika (flight 19) pada tanggal 5 Desember 1945. Pada hari itu, 5 pesawat pembom Avenger berangkat dari pangkalan angkatan laut di Fort Lauderdale, Florida pada pukul 2:10 sore. Kelima pesawat itu dikemudikan oleh para prajurit penerbang dengan dipimpin oleh Lt. Charles Taylor.

Satu setengah jam kemudian, Lt Robert Cox di pangkalan menerima transmisi radio dari Lt. Charles Taylor yang mengatakan bahwa kompasnya berhenti bekerja dan ia kebingungan menentukan arah. Selama beberapa jam berikutnya, pangkalan masih bisa menerima komunikasi radio dari lima pesawat itu hingga komunikasi terputus total pada pukul 7:04 malam.

Dua pesawat kemudian diperintahkan terbang untuk mencari kelima pesawat itu. Salah satu pesawat pencari tidak pernah kembali ke pangkalan. Sang penolong telah bergabung dengan kelima pesawat tersebut, menghilang begitu saja.

Misteri ini telah membuat berbagai teori muncul ke permukaan. Menurut para ufolog, di dasar laut Atlantik tempat segitiga bermuda ada markas alien yang menculik para kapal dan pesawat. Menurut para penganut new age, pesawat dan kapal menghilang karena residu kristal yang berasal dari pulau Atlantis yang misterius. Menurut para spiritualis, segitiga bermuda adalah pintu menuju dimensi keempat.

Menurut peneliti yang lebih rasional, fenomena ini bisa disebabkan karena gangguan elektromagnetik. Bagi para skeptis, yang paling bertanggung jawab adalah cuaca buruk, ketidakberuntungan, bajak laut, navigator yang inkompeten dan human error.

Menarik, karena teori-teori tersebut tidak berakhir sampai disana. Seorang Psikiater bernama Dr Kenneth McCall memiliki teori lain. Ia melacak sejarah segitiga bermuda hingga ratusan tahun sebelumnya dan menemukan bahwa wilayah itu dulunya adalah tempat lalu lalangnya kapal pedagang barat. Dan ia menemukan satu fakta mengejutkan. Pada masa perdagangan budak, diperkirakan 10 juta budak dibuang ke laut itu, apakah karena mereka terkena penyakit, atau karena hukuman.

Menurut Dr McCall, arwah 10 juta budak itu dapat mengacaukan pikiran para pilot atau navigator yang melintas. Hmm. lumayan masuk akal.

Misteri segitiga bermuda terus berlanjut hingga tahun 2000. Pada saat itu sebuah kapal Inggris yang tenggelam 70 tahun sebelumnya (bukan di segitiga bermuda) berhasil diangkat dari dasar laut. Kapal ini terbukti menjadi kunci pengungkapan misteri Segitiga bermuda yang lebih rasional, yaitu gas Metana.

Menurut mereka di wilayah tertentu di lautan, kadang gas metana tersembur keluar dari dasar laut. Naiknya gas ini ke permukaan menyebabkan berkurangnya kepadatan air laut dan akan menyebabkan apapun yang ada di permukaan laut tenggelam. Bahkan jika para awak kapal terjun ke permukaan dengan pelampung, tetap saja mereka akan tenggelam.

Dan di wilayah segitiga bermuda, ditemukan beberapa bagian dimana gas metana biasa menyembur ke permukaan laut. Ini memang bisa menjelaskan penyebab tenggelamnya kapal laut. Tapi masih belum bisa menjelaskan penyebab hilangnya pesawat terbang.

Kemudian pada tahun 1975, seorang bernama Larry Kusche yang berprofesi sebagai pustakawan di Arizona State University meneliti misteri ini dengan sungguh-sungguh dan mendapatkan kesimpulan yang sangat berbeda. Menurutnya, tidak ada misteri di segitiga bermuda. Ia menulis hasil penyelidikannya dalam sebuah buku berjudul "The Bermuda Triangle Mystery - Solved".

Ia menemukan banyak laporan kecelakaan di segitiga bermuda tidak dilaporkan secara akurat. Contoh, ia menemukan satu laporan mengenai kapal yang tiba-tiba hilang di lautan yang tenang, padahal kenyataannya lautan saat itu sedang dilanda badai.

Di bagian lain, ia menemukan banyak kisah yang ditulis mengenai kapal-kapal yang menghilang secara misterius. Padahal kenyataannya bangkai kapal-kapal tersebut ditemukan dan penyebab tenggelamnya sudah dapat dijelaskan.

Dalam kasus lain ia menemukan seorang penulis menyebutkan satu kapal hilang di segitiga bermuda. Padahal sesungguhnya kapal tersebut tenggelam 3.000 mil jauhnya dari segitiga bermuda.

Lagipula dengan luas 1,2 juta km2 (9 kali pulau jawa) dan lalu lintas pelayaran yang padat, adalah hal yang wajar apabila ada beberapa kapal yang tenggelam disitu. Lagipula pesawat dan kapal yang tenggelam beberapa puluh tahun yang lalu memang belum memiliki sistem navigasi yang memadai.

Setelah hampir satu abad, pertanyaannya adalah, apakah masih ada misteri yang tersisa dari segitiga bermuda. Kelihatannya yang masih menjadi misteri adalah bagaimana segitiga bermuda bisa menjadi misteri.

Mungkin kisah dan cerita yang kita dapatkan memang bercampur aduk dengan imajinasi manusia. Mungkin Larry Kusche memang benar. Tidak ada misteri di segitiga bermuda. Lagipula insiden terakhir yang terjadi adalah pada tanggal 22 Desember 1967, 42 tahun yang lalu.
 
Copyright Nizt-Widia 2010.
Converted To Blogger Template by Anshul .